Minggu, 02 Desember 2012

Biologi Sistem Reproduksi Pria


  1. Sistem Reproduksi Pria

Sistem Reproduksi Pria

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.



Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.

STRUKTUR

Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.




Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).


Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.




Uretra berfungsi 2 fungsi:
# Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
# Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.


FUNGSI

Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.

Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.

Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.

Gangguan Pada Prostat


  1. Kanker Prostat
  2. Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hy...
  3. Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)



Kanker Prostat

Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.

Kanker prostat sangat sering terjadi.
Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.



PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.

Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka kejadian terendahr tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga muda ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.

Kanker prostat dikelompokkan menjadida pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
# Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA.
# Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
# Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

GEJALA
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.

Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.

Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.

Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).

Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.
Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.

Gejala lainnya adalah:
# Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika ejakulasi
# Nyeri punggung bagian bawah
# Nyeri ketika buang air besar
# Nokturia (berkemih pada malam hari)
# Inkontinensia uri (beser)
# Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
# Hematuria (darah dalam air kemih)
# Nyeri perut
# Penurunan berat badan.



DIAGNOSA
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.

Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa air kemih
# Sitologi air kemih atau cairan prostat
# Biopsi prostat.


PENGOBATAN
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
# Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
# Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Pembedahan

   1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
      Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
      Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
      Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
      Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
      Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.

   2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
      Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
      Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.


Terapi penyinaran

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:

   1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
      Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
      Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

   2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
      Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.


Obat-obatan

   1. Manipulasi hormonal.
      Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
      Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
      Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.

      Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
      Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
      Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
      Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.

      Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
      Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).

   2. Kemoterapi
      Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
      Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.

      Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:
      - Mitoxantronx
      - Prednisone
      - Paclitaxel
      - Dosetaxel
      - Estramustin
      - Adriamycin.
      Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.


Pemantauan

Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
# Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun).
# Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
# Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
# Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan). 
 
 

Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia)

Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) adalah pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar.

Pembesaran prostat sering terjadi pada pria di atas 50 tahun.



PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin akibat adanya perubahan kadar hormon yang terjadi karena proses penuaan.

Kelenjar prostat mengeliling uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara bertahap akan mempersempit uretra. Pada akhirnya aliran air kemih mengalami penyumbatan.
Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk mendorong air kemih keluar.

Jika seorang penderita BPH berkemih, kandung kemihnya tidak sepenuhnya kosong.
Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita mudah mengalami infeksi dan membentuk batu.

Penyumbatan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Pada penderita BPH, pemakaian obat yang mengganggu aliran air kemih (misalnya antihistamin yang dijual bebas) bisa menyebabkan penyumbatan.

GEJALA

Gejala awal timbul jika prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih.
Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih. Penderita juga merasakan bahwa proses berkemihnya belum tuntas.

Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat.
Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes.
Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia uri (beser).

Pada saat penderita mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah.

Penyumbatan total menyebabkan penderita tidak dapat berkemih sehingga penderita merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah.

Jika terjadi infeksi kandung kemih, akan timbul rasa terbakar selama berkemih, juga demam.
Air kemih yang tertahan di kandung kemih juga menyebabkan bertambahnya tekanan pada ginjal, tetapi jarang menyebabkan kerusakan ginjal yang menetap.



DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk merasakan/meraba kelenjar prostat.
Dengan pemeriksaan ini bisa diketahui adanya pembesaran prostat, benjolan keras (menunjukkan kanker) dan nyeri tekan (menunjukkan adanya infeksi).

Biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal dan untuk penyaringan kanker prostat (mengukur kadar antigen spesifik prostat atau PSA).
Pada penderita BPH, kadar PSA meningkat sekitar 30-50%. Jika terjadi peningkatan kadar PSA, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah penderita juga menderita kanker prostat.

Untuk mengukur jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih setelah penderita berkemih, dilakukan pemasangan kateter atau penderita diminta untuk berkemih ke dalam sebuah uroflometer (alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran air kemih).

Dengan menggunakan USG, bisa diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH.
Kadang dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan aliran air kemih.

Untuk mengetahui adanya penyumbatan aliran air kemih bisa dilakukan pemeriksaan rontgen IVP.
Analisa air kemih dilakukan untuk melihat adanya darah atau infeksi.

PENGOBATAN

Obat-obatan

   1. Alfa 1-blocker
      Contohnya doxazosin, prazosin, tamsulosin dan terazosin.
      Obat-obat tersebut menyebabkan pengenduran (relaksasi) otot-otot pada kandung kemih sehingga penderita lebih mudah berkemih.
   2. Finasterid
      Finasterid menyebabkan berkurangnya kadar hormon prostat sehingga memperkecil ukuran prostat.
      Obat ini juga menyebabkan meningkatnya laju aliran air kemih dan mengurangi gejala. Tetapi diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan sampai terjadinya perbaikan yang berarti.
      Efek samping dari Finasterid adalah berkurangnya gairah seksual dan impotensi.
   3. Obat lainnya
      Untuk mengobati prostatitis kronis, yang seringkali menyertai BPH, diberikan antibiotik.


Pembedahan

Pembedahan biasanya dilakukan terhadap penderita yang mengalami:
- inkontinensia uri
- hematuria (darah dalam air kemih)
- retensio uri (air kemih tertahan di dalam kandung kemih)
- infeksi saluran kemih berulang.
Pemilihan prosedur pembedahan biasanya tergantung kepada beratnya gejala serta ukuran dan bentuk kelenjar prostat.

   1. TURP (trans-urethral resection of the prostate)
      TURP merupakan pembedahan BPH yang paling sering dilakukan.
      Endoskopi dimasukkan melalui penis (uretra). Keuntungan dari TURP adalah tidak dilakukan sayatan sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi.
      88% penderita yang menjalani TURP mengalami perbaikan yang berlangsung selama 10-15 tahun. Impotensi terjadi pada 13,6% penderita dan 1% penderita mengalami inkontinensia uri.




   2. TUIP (trans-urethral incision of the prostate)
      TUIP menyerupai TURP, tetapi biasanya dilakukan pada penderita yang memiliki prostat relatif kecil.
      Pada jaringan prostat dibuat sebuah sayatan kecil untuk melebarkan lubang uretra dan lubang pada kandung kemih, sehingga terjadi perbaikan laju aliran air kemih dan gejala berkurang.
      Komplikasi yang mungkin terjadi adalah perdarahan, infeksi, penyempitan uretra dan impotensi.

   3. Prostatektomi terbuka.
      Sebuah sayatan bisa dibuat di perut (melalui struktur di belakang tulang kemaluan/retropubik dan diatas tulang kemaluan/suprapubik) atau di daerah perineum (dasar panggul yang meliputi daerah skrotum sampai anus). Pendekatan melalui perineum saat ini jarangn digunakan lagi karena angka kejadian impotensi setelah pembedahan mencapai 50%.
      Pembedahan ini memerlukan waktu dan biasanya penderita harus dirawat selama 5-10 hari.
      Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensi (16-32%, tergantung kepada pendekatan pembedahan) dan inkontinensia uri (kurang dari 1%).

Pengobatan lainnya yang efektivitasnya masih dalam penelitian adalah hipertermia, terapi laser dan prostatic stents.

Jika derajat penyumbatannya masih minimal, bisa dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
# Mandi air panas
# Segera berkemih pada saat keinginan untuk berkemih muncul
# Melakukan aktivitas seksual (ejakulasi) seperti biasanya
# Menghindari alkohol
# Menhindari asupan cairan yang berlebihan (terutama pada malam hari)
# Untuk mengurangi nokturia, sebaiknya kurangi asupan cairan beberapa jam sebelum tidur
# Penderita BPH sebaiknya menghindari pemakaian obat flu dan sinus yang dijual bebas, yang mengandung dekongestan karena bisa meningkatkan gejala BPH.
 
 
 
 

Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)

Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat.



PENYEBAB
Biasanya penyebab prostatitis tidak diketahui, tetapi kadang merupakan penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih.

Prostatitis juga bisa terjadi akibat infeksi jamur, virus dan protozoa.

GEJALA
Infeksi prostat menyebabkan nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan anus serta punggung bagian bawah.
Infeksi juga menyebabkan demam dan menggigil.

Penderita menjadi sering berkemih dan mengalami desakan untuk berkemih, air kemihnya mengandung darah.

Infeksi bakteri bisa menyebar ke skrotum (kantung zakar) menyebabkan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan jika disentuh terasa sangat nyeri.
Karena nyeri, penderita juga mengalami impotensi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksan colok dubur, prostat teraba membengkak dan nyeri jika disentuh.

Kadang dilakukan pemeriksaan terhadap air kemih atau cairan prostat.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya bukan infeksi, untuk meringankan gejalanya bisa dilakukan:
# Berendam di air hangat dalam posisi duduk
# Pemijatan prostat secara periodik
# Ejakulasi sesering mungkin.

Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminofen atau aspirin).
Mengkonsumsi pelunak tinja dan banyak minum juga bisa membantu mengurangi gejala.

Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 30-90 hari (misalnya trimethoprim-sulfamethoxazole).
Jika antibiotik diberikan kurang dari waktu tersebut maka penyembuhan hanya bersifat sementara dan bisa menyebabkan infeksi menahun. 
 
 

Gangguan Pada Testis


  1. Torsio Testis
  2. Hernia Inguinalis
  3. Kanker Testis (Buah Zakar)
  4. Massa Skrotum
  5. Orkitis
  6. Epididimitis
  7. Pembengkakan Pada Testis
  8. Varicocele
  9. Hydrocele


Torsio Testis

Torsio Testis adalah terpuntir/melilitnya korda spermatika, yang menyebabkan terputusnya aliran darah ke testis (buah zakar) dan struktur jaringan di dalam skrotum (kantung zakar).


PENYEBAB
Torsio testis terjadi akibat perkembangan abnormal dari korda spermatika atau selaput yang membungkus testis.
Biasanya hal ini terjadi pada masa pubertas dan sekitar 25 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun.

Torsio testis bisa terjadi setelah testis mengalami trauma, seorang pria melakukan aktivitas yang sangat berat atau bisa juga terjadi tanpa alasan yang jelas.

GEJALA
Segera terjadi nyeri yang hebat dan pembengkakan di dalam skrotum disertai mual dan muntah.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
# Pusing atau pingsan
# Benjolan di testis
# Darah di dalam semen.




DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Daerah testis jika diraba sangat nyeri dan tampak membesar, lebih sering terjadi pada testis kanan. Testis yang terkena letaknya tampak lebih tinggi.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Skening dengan radinukleotida
# Skening dengan USG.

PENGOBATAN
Korda yang terpuntir menyebabkan terputusnya aliran darah ke testis. Karena itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan testis adalah pembedahan untuk melepaskan puntiran.
Pembedahan harus dilakukan sesegera mungkin.

Hernia Inguinalis

Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan.



PENYEBAB
Biasanya tidak ditemukan penyebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan dengan angkat berat.
Hernia terjadi jika bagian dari organ perut (biasanya usus) menonjol melalui suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan organ perut pada tempatnya.

Pada pria, hernia bisa terjadi di selangkangan, yaitu pada titik dimana korda spermatika keluar dari perut dan masuk ke dalam skrotum.
Hernia inguinalis direk menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan, sedangkan hernia indirek turun ke dalam skrotum.

GEJALA
Biasanya hernia inguinalis menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan dan skrotum, tanpa rasa nyeri.
Jika penderita berdiri, benjolan bisa membesar dan jika penderita berbaring, benjolan akan mengecil karena isinya keluar dan masuk dibawah pengaruh gaya tarik bumi.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.

PENGOBATAN
Hernia inguinalis seringkali dapat didorong kembali ke dalam rongga perut.
Tetapi jika tidak dapat didorong kembali melalui dinding perut, maka usus bisa terperangkap di dalam kanalis inguinalis (inkarserasi) dan aliran darahnya terputus (strangulasi). Jika tidak ditangani, bagian usus yang mengalami strangulasi bisa mati karena kekurangan darah.
Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan usus ke tempat asalnya dan untuk menutup lubang pada dinding perut agar hernia tidak berulang.

Obat-obatan biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri setelah penderita menjalani pembedahan.

Kadang setelah menjalani pembedahan penderita dianjurkan untuk memakai korset untuk menyokong otot yang lemah selama masa pemulihan.

PENCEGAHAN
Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami kelebihan berat badan, menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH yang menyebabkan dia harus mengedan ketika berkemih.
Pengobatan terhadap berbagai keadaan diatas bisa mengurangi resiko terjadinya hernia. 

Kanker Testis (Buah Zakar)

Kanker Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).

PENYEBAB
Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di bawah 40 tahun.
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang terjadinya kanker testis:
# Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum)
# Perkembangan testis yang abnormal
# Sindroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang kecil).

Faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih dalam taraf penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan infeksi oleh HIV.
Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat.

1% dari semua kanker pada pria merupakan kanker testis.
Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria berusia 15-40 thun.

Kanker testis dikelompokkan menjadi:

   1. Seminoma : 30-40% dari semua jenis tumor testis.
      Biasanya ditemukan pada pria berusia 30-40 tahun dan terbatas pada testis.
   2. Non-seminoma : merupakan 60% dari semua jenis tumor testis.
      Dibagi lagi menjadi beberapa subkategori:
      - Karsinoma embrional : sekitar 20% dari kanker testis, terjadi pada usia 20-30 tahun dan sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar ke paru-paru dan hati.
      - Tumor yolk sac : sekitar 60% dari semua jenis kanker testis pada anak laki-laki.
      - Teratoma : sekitar 7% dari kanker testis pada pria dewasa dan 40% pada anak laki-laki. - Koriokarsinoma.
      - Tumor sel stroma : tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel Sertoli dan sel granulosa. Tumor ini merupakan 3-4% dari seluruh jenis tumor testis. Tumor bisa menghasilkan hormon estradiol, yang bisa menyebabkan salah satu gejala kanker testis, yaitu ginekomastia.

GEJALA
Gejala berupa:
- Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
- Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
- Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah - Ginekomastia
- Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.
Tetapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# USG skrotum
# Pemeriksaan darah untuk petanda tumor AFP (alfa fetoprotein), HCG (human chorionic gonadotrophin) dan LDH (lactic dehydrogenase).
Hampir 85% kanker non-seminoma menunjukkan peningkatan kadar AFP atau beta HCG.
# Rontgen dada (untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru)
# CT scan perut (untuk mengetahui penyebaran kanker ke organ perut)
# Biopsi jaringan.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada jenis, stadium dan beratnya penyakit.

Setelah kanker ditemukan, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis sel kankernya.
# Selanjutnya ditentukan stadiumnya: Stadium I : kanker belum menyebar ke luar testis
# Stadium II : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di perut
# Stadium III : kanker telah menyebar ke luar kelenjar getah bening, bisa sampai ke hati atau paru-paru.

Ada 4 macam pengobatan yang bisa digunakan:

   1. Pembedahan : pengangkatan testis (orkiektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening (limfadenektomi
   2. Terapi penyinaran : menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energi tinggi lainnya, seringkali dilakukan setelah limfadenektomi pada tumor non-seminoma.
      Juga digunakan sebagai pengobatan utama pada seminoma, terutama pada stadium awal.
   3. Kemoterapi : digunakan obat-obatan (misalnya cisplastin, bleomycin dan etoposid) untuk membunuh sel-sel kanker.
      Kemoterapi telah meningkatkan angka harapan hidup penderita tumor non-seminoma.
   4. Pencangkokan sumsum tulang : dilakukan jika kemoterapi telah menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang penderita.

Tumor seminoma
- Stadium I diobati dengan orkiektomi dan penyinaran kelenjar getah bening perut
- Stadium II diobati dengan orkiektomi, penyinaran kelenjar getah bening dan kemoterapi dengan sisplastin
- Stadium III diobati dengan orkiektomi dan kemoterapi multi-obat.

Tumor non-seminoma:
- Stadium I : diobati dengan orkiektomi dan kemungkinan dilakukan limfadenektomi perut
- Stadium II : diobati dengan orkiektomi dan limfadenektomi perut, kemungkinan diikuti dengan kemoterapi
- Stadium III : diobati dengan kemoterapi dan orkiektomi.

Jika kankernya merupakan kekambuhan dari kanker testis sebelumnya, diberikan kemoterapi beberapa obat (ifosfamide, cisplastin dan etoposid atau vinblastin). 

Massa Skrotum

Massa Skrotum adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang bisa dirasakan di dalam skrotum (kantung zakar).

Massa skrotum yang jinak bisa merupakan:
# Hematokel
# Hidrokel
# Varikokel
# Spermatokel.

PENYEBAB
Penyebab terbentuknya massa di dalam skrotum bervariasi dan bisa merupakan sesuatu yang jinak maupun keganasan.

Penyebab dari pembentukan massa skrotum bisa berupa:
- Peradangan maupun infeksi (misalnya epididimitis)
- Cedera fisik pada skrotum
- Herniasi (hernia inguinalis)
- Tumor.
Angka kejadian dan faktor resikonya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.

GEJALA
Secara umum, massa skrotum menimbulkan gejala sebagai berikut:
# Benjolan/pembengkakan di dalam skrotum, dengan ataupun tanpa rasa nyeri
# Bisa terjadi kemandulan
# Skrotum membesar.


Hematokel

Hematokel adalah penimbunan darah yang biasanya terjadi setelah skrotum mengalami cedera.
Jika hanya sedikit, biasanya darah akan kembali diserap; tetapi jika banyak, perlu dilakukan pembedahan untuk membuangnya.


Hidrokel

Hidrokel adalah penimbunan cairan di dalam selaput yang membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di kemudian hari; bisa hanya menyerang salah satu maupun kedua sisi skrotum.

Hidrokel sering ditemukan pada bayi baru lahir.
Hidrokel terjadi akibat adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak.
Secara normal, hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan setelah bayi lahir.

Hidrokel juga bisa terjadi akibat:
- peradangan atau cedera pada testis maupun epididimis
- penyumbatan cairan atau darah di dalam korda spermatika.
Kadang hidrokel berhubungan dengan hernia inguinalis. Jika jumlah cairan yang terkumpul berubah-ubah, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah hernia inguinalis.






Varikokel

Varikokel adalah varises di dalam skrotum.
Varikokel terjadi akibat kelainan pada katup vena di sepanjang korda spermatika. Kelainan katup ini menghambat aliran darah sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran vena.

Perkembangan varikokel biasanya berlangsung lambat dan bisa tanpa gejala.
Lebih sering menyerang pria berusia 15-25 tahun.

Varikokel merupakan penyebab terjadinya kemandulan pada 39% penderita kemandulan.

Varikokel yang muncul secara tiba-tiba pada usia lanjut bisa disebabkan oleh tumor ginjal yang telah mengenai vena renalis dan menyebabkan gangguan aliran darah melalui vena spermatika.

Varikokel biasanya terbentuk di skrotum sebelah kiri, massa ini biasanya terasa/tampak nyata jika penderita berdiri dan menghilang jika penderita bersandar karena aliran darah ke vena tersebut berkurang.




Spermatokel

Spermatokel adalah suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai kista, yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati.

Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.




DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksan fisik menunjukkan adanya massa di dalam skrotum yang:
- Unilateral (hanya ditemukan pada salah satu testis)
- Lunak
- Licin, berkelok-kelok atau bentuknya tidak beraturan
- Berfluktuasi, berbatas tegas atau padat.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah:
# USG skrotum
# Biopsi.

Adanya hidrokel bisa diketahui dengan menyinari skrotum dengan lampu senter. Skrotum yang terisi cairan jernih akan tembus cahaya (transiluminasi).

Varikokel teraba sebagai massa yang berkelok-kelok di sepanjang korda spermatika.


PENGOBATAN
Hematokel, hidrokel dan spermatokel biasanya jinak dan tidak perlu diobati.
Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang darah, cairan ataupun sel-sel yang mati.

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke testis.
Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi.
Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik (misalnya tetrasiklin, natrium tetra desil sulfat atau urea) untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali.

Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan pembedahan sesegera mungkin.

Varikokel bisa diatasi secara konservatif dengan menggunakan penyangga skrotum. Tetapi jika nyeri menetap, terjadi kemandulan atau terjadi penciutan testis, maka dilakukan ligasi (pengikatan). 

Orkitis

Orkitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis (buah zakar).

PENYEBAB
Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus.
Virus yang paling sering menyebabkan orkitis adalah virus gondongan (mumps). Hampir 15-25% pria yang menderita gondongan setelah masa pubertasnya akan menderita orkitis.
Orkitis juga ditemukan pada 2-20% pria yang menderita bruselosis.

Orkitis sering dihubungkan dengan infeksi prostat atau epididimis, serta merupakan manifestasi dari penyakit menular seksual (misalnya gonore atau klamidia).

Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah: # Immunisasi gondongan yang tidak adekuat
# Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
# Infeksi saluran kemih berulang
# Kelainan saluran kemih.

Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
# Berganti-ganti pasangan
# Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan
# Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.

GEJALA
Gejalanya berupa:
# Pembengkakan skrotum
# Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan teraba lunak
# Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena
# Demam
# Dari penis keluar nanah
# Nyeri ketika berkemih (disuria)
# Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi
# Nyeri selangkangan
# Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan
# Semen mengandung darah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan pembengkakan testis yang terkena.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah:
# Analisa air kemh
# Pembiakan air kemih
# Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan kimia darah.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.
Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.

Jika penyebabnya adalah virus, hanya diberikan obat pereda nyeri.

Penderita sebaiknya menjalani tirah baring, skrotumnya diangkat dan dikompres dengan air es.

PENCEGAHAN
Immunisasi gondongan bisa mencegah terjadinya orkitis akibat gondongan.

Perilaku seksual yang aman dan terlindung (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom) bisa mengurangi resiko terjadinya orkitis akibat penyakit menular seksual. 

Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada epididimis.

Epididimis adalah sebuah struktur yang terletak di atas dan di sekeliling testis (buah zakar).
Fungsinya adalah sebagai pengangkut, tempat penyimpanan dan tempat pematangan sel sperma yang berasal dari testis.

Epididimis akut bisanya lebih berat daripada epididimis kronis.
Epididimis kronis berlangsung selama lebih dari 6 minggu.



PENYEBAB
Epididimitis biasanya disebabkan oleh bakteri yang berhubungan dengan:
# Infeksi saluran kemih
# Penyakit menular seksual (misalnya klamidia dan gonore)
# Prostatitis (infeksi prostat).

Epididimitis juga bisa merupakan komplikasi dari:
# Pemasangan kateter
# Prostatektomi (pengangkatan prostat).

Resiko yang lebih besar ditemukan pada pria yang berganti-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom.

GEJALA
Gejalanya berupa nyeri dan pembengkakan skrotum (kantung zakar), yang sifatnya bisa ringan atau berat.
Peradangan yang sangat hebat bisa menyebabkan penderita tidak dapat berjalan karena sangat nyeri.

Infeksi juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan.
Infeksi hebat bisa menyebabkan demam dan kadang pembentukan abses (pernanahan).

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah:
# Benjolan di testis
# Pembengkakan testis pada sisi epididimis yang terkena
# Pembengkakan selangkangan pada sisi yang terkena
# Nyeri testis ketika buang air besar
# Demam
# Keluar nanah dari uretra (lubang di ujung penis)
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika berhubungan seksual atau ejakulasi
# Darah di dalam semen
# Nyeri selangkangan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Testis pada sisi yang terkena kadang membengkak. Nyeri tekan biasanya terbatas pada daerah tertentu (tempat melekatnya epididimis).
Bisa ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa dan pembiakan air kemih
# Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan kimia darah.

PENGOBATAN
Untuk mengatasi infeksi, diberikan antibiotik.
Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.

Penderita sebaiknya menjalani tirah baring dengan skrotum diangkat dan dikormpres dingin.

PENCEGAHAN
Pada saat menjalani pembedahan, seringkali diberikan antibiotik profilaktik (sebagai tindakan pencegahan) kepada orang-orang yang memiliki resiko menderita epididimitis.

Epididimitis akibat penyakit menular seksual bisa dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual yang aman dan terlindungi (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom).

Pembengkakan Pada Testis

Testis bisa bengkak karena banyak sebab. Penyebab yang mungkin termasuk kanker, testicular torsion, hernia inguinal, epididymitis, hydrocele, dan varicocele. Penyebab-penyebab yang lainnya jarang terjadi pada orang dewasa.

Lymphedema menyebabkan pembengkakan yang sakit sekali pada seluruh kantung kemaluan. Lymphedema dihasilkan paling sering dari penyumbatan pada cairan darah atau cairan getah bening yang kembali ke dalam tubuh. Sirosis dan gagal jantung adalah penyebab yang paling sering. Lymphedema bisa juga dihasilkan dari tekanan pada perut atau urat pelvis atau kelenjar getah bening (misalnya, oleh tumor). Seorang dokter membuat diagnosa pada lymphedema berdasarkan dari hasil sebuah pemeriksaan fisik. Mengobati masalah yang mendasarinya biasanya menghasilkan hasil yang baik dibandingkan dengan cara operasi.

Mumps, sebuah infeksi virus, biasanya mempengaruhi anak-anak. Jika seorang dewasa terkena mumps, testis bisa menjadi terasa sakit dan membengkak dan bisa kadang kala menyusut dan berhenti bekerja (atrophy). Mumps secara permanen bisa merusak kemampuan testis untuk menghasilkan sperma tetapi biasanya tidak menyebabkan kemandulan sempurna sampai hal itu mempengaruhi kedua testis.

Spermatocele adalah sebuah penumpukan pada sperma di dalam kantung yang terbentuk di samping epididymis. Kebanyakan tidak terasa sakit Ketika kebanyakan spermatocele tidak membutuhkan pengobatan, salah satu yang membesar atau mengganggu bisa diangkat dengan cara operasi.

Varicocele

Varicocele adalah sebuah kondisi dimana suplai darah pada testis membentuk pembuluh varises.

Pembuluh darah / vena mengandung klep yang mencegah darah mengalir kembali. Kerusakan klep disebabkan oleh varicocele. Varicocele biasanya terbentuk pada sisi sebelah kiri skrotum dan tidak menghasilkan gejala. Kemungkinan lain, varicocele bisa menyebabkan rasa sakit dan perasaan penuh yang mengganggu. Varicocele dirasakan seperti sekantong cacing ketika pria sedang berdiri. Meskipun begitu, pembengkakan tersebut biasanya hilang ketika dia berbaring karena aliran darah menuju pembuluh yang melebar berkurang. Jarang, sebuah varicocele mempengaruhi kesuburan.

Jika gejala-gejalanya parah, seorang dokter bisa mengobati varicocele dengan cara operasi pengikatan pembuluh yang terkena.

PENYEBAB
Saluran sperma membawa darah masuk dan keluar dari testis. Tidak diketahui apa yang menyebabkan varicocele, tetapi banyak ahli percaya bahwa varikokel terbentuk ketika katup-katup di dalam pembuluh darah pada simpulnya mencegah darah mengalir dengan baik. Sehingga akan menyebabkan urat menjadi melebar (dilatasi).

Varikokel sering terjadi selama pubertas. Varicocele biasanya terjadi di sisi kiri, kemungkinan besar karena posisi vena testis kiri. Namun, varikokel dalam satu testis dapat mempengaruhi produksi sperma pada kedua buah pelir.

DIAGNOSA
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik, yang dapat mengungkapkan massa yang membentuk gulungab, tidak lembut pada testis Anda yang mungkin terasa seperti segumpal cacing. Jika cukup besar, dokter Anda akan dapat merasakannya. Jika Anda memiliki varikokel kecil, dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk berdiri, menarik napas dalam-dalam dan menahannya ketika Anda jongkok (Valsava manuver). Hal ini membantu dokter mendeteksi pembesaran abnormal pembuluh darah.

Jika pemeriksaan fisik tidak meyakinkan, dokter Anda meminta untuk melakukan USG skrotum. Tes ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar yang tepat dari struktur di dalam tubuh Anda, dapat digunakan untuk memastikan tidak ada hal lain untuk gejala Anda. Salah satu kondisi tersebut adalah tumor yang menekan vena spermatika.

PENGOBATAN
Pengobatan varikokel mungkin tidak diperlukan. Namun, jika varikokel Anda menyebabkan rasa sakit, atrofi testis atau infertilitas, Anda mungkin perlu melakuakn pengobatan varikokel. Tujuan operasi adalah untuk menutup vena yang terkena dan mengarahkan kembali aliran darah ke dalam pembuluh normal. Namun, efek perbaikan varikokel pada kesuburan tidak jelas.

Meskipun varicoceles biasanya berkembang pada masa remaja, namun kurang jelas apakah Anda harus mengobati varikokel pada waktu itu. Indikasi untuk memperbaiki varikokel pada masa remaja meliputi atrofi testis progresif, nyeri atau hasil analisis semen yang abnormal.

Operasi varikokel relatif sedikit memberi risiko antara lain :

   1. Membentuk cairan di sekitar testis (hidrokel)
   2. Kambuhnya varicocele
   3. Kerusakan arteri

Metode Perbaikan meliputi:

    * Operasi terbuka. Hal inii adalah pengobatan yang paling sering dilakuakn, biasanya dilakukan dengan rawat jalan, dengan menggunakan bius lokal atau bius umum. Paling sering, dokter bedah Anda akan menangani urat melalui pangkal paha (transinguinal), tetapi mungkin juga dengan membuat irisan di perut atau di bawah pangkal paha.

      Alat bantu dalam perbaikan varikokel menyebabkan pengurangan komplikasi pasca operasi. Salah satu adalah penggunaan mikroskop bedah, yang memungkinkan ahli bedah untuk melihat daerah perlakuan yang lebih baik selama operasi. Lainnya adalah penggunaan USG Doppler, yang membantu memandu prosedur.

      Anda mungkin dapat kembali normal, melakukan kegiatan yang tidak berat setelah dua hari. Sepanjang Anda nyaman, anda dapat kembali ke aktivitas yang lebih berat, seperti berolahraga, setelah dua minggu.

      Rasa nyeri dari operasi ini umumnya ringan. Dokter mungkin memberi Anda obat anti nyeri selama dua hari pertama setelah operasi. Setelah itu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk minum obat penghilang rasa sakit OTC, seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk meringankan rasa tidak nyaman.

      Dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk tidak melakukan hubungan seksual selama satu minggu. Butuh waktu kurang lebih 72 hari, untuk sperma melakukan regenerasi, sehingga Anda harus menunggu tiga atau empat bulan setelah pembedahan untuk mendapatkan analisis air mani untuk menentukan apakah perbaikan varikokel berhasil dalam mengembalikan kesuburan Anda.
    * Operasi Laparoskopi. Dokter bedah membuat sayatan kecil di perut dan memasukkan sebuah alat kecil melalui sayatan untuk melihat dan memperbaiki varikokel tersebut. Prosedur ini memerlukan anestesi umum, tidak digunakan umumnya karena menimbulkan risiko yang lebih besar dibanding keuntungan.
    * Percutaneous embolisasi. Ahli radiologi tabung menyisipkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha atau leher melalui instrumen yang dapat masuk. Mencari urat yang membesar di monitor, dokter melepas gulungan atau balon untuk membuat penyumbatan di pembuluh darah testis, yang menghambat dan perbaikan aliran darah dari varikokel tersebut. Prosedur ini menggunakan obat bius dan mungkin memakan waktu beberapa jam. Prosedur ini tidak banyak digunakan karena risiko yang lebih besar daripada operasi terbuka dan menawarkan keuntungan sedikit.

Hydrocele

Hydrocele adalah penumpukan cairan pada selaput yang melindungi testis atau testes.

PENYEBAB

Hydrocele bisa ada ketika lahir atau terjadi kemudian di dalam hidup. Hal ini paling sering terjadi setelah usia 40 tahun. Biasanya penyebabnya tidak diketahui. meskipun begitu, keadannya kadangkala diakibatkan oleh sebuah gangguan testicular (misal, luka, epididymitis, atau kanker).

GEJALA

Biasanya, hydrocele tidak menyebabkan gejala; hal ini ditemukan sebagai bengkak yang tidak menyakitkan di sekitar testis.

DIAGNOSA

Seorang dokter bisa menyinari lampu terang pada bengkak (transillumination) untuk memastikan diagnosa. Pemeriksaan ultrasonik pada testis dilakukan pada hal yang luar biasa-misal, pada pria muda dengan sebab tidak nyata untuk hydrocele. Ultrasonik bisa mengungkapkan infeksi atau tumor.

PENGOBATAN

Kebanyakan hydrocele tidak membutuhkan pengobatan. Meskipun begitu, operasi pengangkatan kadangkala dilakukan untuk hydrocele yang tidak biasa besarnya. 

Disfungsi Seksual Pria


  1. Impotensi
  2. Gairah Seksual (Libido) Yang Rendah
  3. Ejakulasi Dini (Sebelum Waktunya)
  4. Ejakulasi Tertunda
  5. Ejakulasi Dini
  6. Erectile Dysfunction (ED) / Disfungsi Ereksi
  7. Disfungsi Seksual Pria
  8. Masalah Kesehatan Sperma

Impotensi

Impotensi (Disfungsi Ereksi) adalah ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan ereksi.
PENYEBAB

Impotensi biasanya merupakan akibat dari:
# Kelainan pembuluh darah
# Kelainan persarafan
# Obat-obatan
# Kelainan pada penis
# Masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual.

Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia; sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda.
Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut.
Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.

Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi.
Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
# Cedera
# Diabetes melitus
# Sklerosis multipel
# Stroke
# Obat-obatan
# Alkohol
# Penyakit tulang belakang bagian bawah
# Pembedahan rektum atau prostat.

Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang banyak mengkonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:
- Anti-hipertensi
- Anti-psikosa
- Anti-depresi
- Obat penenang
- Simetidin
- Litium.

Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron.
Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).

Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:
# Depresi
# Kecemasan
# Perasaan bersalah
# Perasaan takut akan keintiman
# Kebimbangan tentang jenis kelamin.

GEJALA

Penderita tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit.

Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan gula darah untuk diabetes
# Pemeriksaan kadar TSH
# USG penis.

PENGOBATAN

Impotensi biasanya bisa diobati tanpa pembedahan.
Jenis pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Latihan khusus dilakukan oleh penderita impotensi akibat masalah psikis, yaitu yang disebut Teknik pemusatan sensasi 3 tahap.
Teknik ini mendorong hubungan intim dan kehangatan emosional, yang lebih menitikberatkan kepada membangun sebuah hubungan:

   1. Tahap I : bercumbu, pasangan berkonsentrasi untuk menyenangkan satu sama lain tanpa menyentuh daerah kemaluan.
   2. Tahap II : pasangan mulai menyentuh daerah kemaluan atau daerah erotis lainnya, tetapi belum melakukan hubungan badan.
   3. Tahap III : melakukan hubungan badan.

Masing-masing mencapai kenyamanan pada setiap tahap keintiman sebelum berlanjut ke tahap selanjutnya.
Jika teknik tersebut tidak berhasil, mungkin penderita perlu menjalani psikoterapi atau terapi perilaku seksual.
Jika penderita mengalami depresi, bisa diberikan obat anti depresi.

Sildenafil adalah obat yang bisa meningkatkanaliran darah ke penis.
Obat ini diminum 30-60 menit sebelum melakukan hubungan seksual, hanya efektif jika disertai dengan gairah seksual.
Tidak boleh diminum bersamaan dengan nitrat karena bisa menimbulkan efek samping yang serius.

Jika impotensi atau hilangnya gairah seksual terjadi akibat kadar testosteron yang rendah, penderita sebaiknya menjalani terapi sulih hormon.
Testosteron disuntikkan setiap minggu atau diberikan dalam bentuk plester.
Efek sampingnya adalah pembesaran prostat dan kelebihan sel darah merah yang bisa menyebabkan stroke.

Alat pengikat atau penghisap seringkali digunakan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi, tetapi alat ini tidak boleh digunakan oleh penderita gangguan perdarahan atau penderita yang mengkonsumsi obat antikoagulan.
Alat pengikat (berupa tali atau cincin yang terbuat dari logam, karet atau kulit) dipasang di dasar penis untuk memperlambat aliran darah dari penis.
Alat penghisap (berupa kotak berongga dan pompa) dipasang pada penis. Tekanan hampa udara membantu pengaliran darah ke dalam arteri penis. Ketika penis ereksi, sebuah alat pengikat dipasang untuk mencegah pengaliran darah dari vena. Kombinasi kedua alat tersebut bisa mempertahankan ereksi selama 30 menit.
Kadang alat pengikat menyebabkan masalah ketika ejakulasi, terutama jika diikat terlalu ketat. Demi kemanan, sebaiknya setelah 30 menit alat tersebut dilepaskan.
Jika terlalu sering digunakan, alat penghisap bisa menimbulkan memar.

Impotensi juga bisa diobati dengan suntikan obat khusus yang dilakukan sendiri oleh penderita.
Obat ini disuntikkan langsung ke dalam jaringan erektil pada penis (korpus kavernosa. Ereksi terjadi dalam waktu 5-10 menit setelah obat disuntikkan dan bisa bertahan selama 60 menit.
Efek sampingnya adalah memar dan sakit. Selain itu, penyuntikkan juga bisa menyebabkan priapisme (ereksi yang menetap dan nyeri).

Jika impotensi tidak memberikan respon terhadap berbagai pengobatan di atas, bisa dilakukan pencangkokan penis atau digunakan prostese (penis buatan).
Salah satu alat yang dicangkokkan berupa batang kekar yang dimasukkan ke dalam penis untuk menimbulkan ereksi yang menetap. Alat lainnya berupa balon yang dimasukkan ke dalam penis dan ditiup sebelum penderita melakukan hubungan seksual.
 
 
 

Gairah Seksual (Libido) Yang Rendah

Gairah Seksual Yang Rendah adalah hilangnya fantasi seksual yang sifatnya menetap dan sedikitnya gairah untuk melakukan aktivitas seksual.

PENYEBAB
Gairah seksual yang rendah terjadi pada pria maupun wanita.
Beberapa orang memiliki gairah atau ketertarikan seksual yang kurang selama hidupnya.

Kelainan ini mungkin berhubungan dengan:
- peristiwa traumatik pada masa kanak-kanak atau remaja
- penekanan fantasi seksual
- kadar hormon testosteron yang rendah (baik pada pria maupun wanita).

Biasanya kelainan ini terjadi setelah bertahun-tahun sebelumnya memiliki gairah seksual yang normal.
Penyebabnya bisa berupa:
- kejenuhan dalam suatu hubungan
- depresi
- gangguan hormonal
- pemakaian obat-obat penenang, anti-cemas, anti-depresi dan obat tertentu untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

GEJALA
Ciri dari kelainan ini adalah kurangnya ketertarikan seksual, meskipun dalam suasana yang menggairahkan.
Penderita jarang melakukan aktivitas seksual dan hal ini bisa menyebabkan perselisihan pada sepasang suami istri.

Beberapa penderita tetap melakukan hubungan seksual yang cukup sering karena mereka ingin memuaskan mitra seksualnya atu karena mereka dipaksa untuk melakukannya.

Jika penyebabnya adalah kejenuhan suatu hubungan, maka gairah seksual yang rendah hanya timbul jika berhadapan dengan mitra tetapnya, sedangkan jika berhadapan dengan wanita/pria lain, gairah seksualnya normal atau bahkan meningkat.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala.

Dilakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan penderita dan obat-obatan yang sedang dikonsumsinya.

Pemeriksaan darah mungkin perlu dilakukan untuk mengukur kadar hormon testosteron dan hormon tiroid, baik pada pria maupun wanita.

PENGOBATAN
Penyuluhan atau terapi perilaku (misalnya tehnik pemusatan sensasi) bisa membantu memperbaiki komunikasi diantara pasangan tersebut.

Jika terdapat kekurangan testosteron, maka diberikan suntikan testosteron.

Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka sebaiknya pemakaian obat dihentikan atau dosisnya dikurangi atau diganti dengan obat lainnya.

Masalah Kesehatan Sperma

Untuk menjadi subur, seorang pria harus bisa untuk mengeluarkan sperma normal dalam jumlah yang cukup ke vagina wanita, dan sperma harus bisa membuahi sel telur. Kondisi yang bertentangan dengan proses ini bisa membuat seorang pria kurang subur.

PENYEBAB

Kondisi yang meningkatkan suhu pada testis (dimana sperma dihasilkan) bisa mengurangi jumlah sperma dalam jumlah besar dan gerakan sperma yang kuat bisa meningkatkan jumlah sperma yang tidak normal. Suhu kemungkinan meningkat dengan berhubungan dengan panas yang berlebihan, gangguan yang menghasilkan demam jangka panjang, testis yang tidak turun (kelainan langka yang hadir pada saat lahir, dan pembuluh varicose pada testis (varicocele).

Gangguan hormon tertentu atau genetik bisa menghalangi produksi sperma. Gangguan hormon termasuk hyperprolactinemia, hypothyroidusm, hypogonadism, dan gangguan pada kelenjar adrenalin (yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon lain) atau kelenjar pituitari (yang mengendalikan produksi testosteron). Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.

Penyebab lain pada pengurangan produksi sperma termasuk penyakit gondok yang mempengaruhi testis (penyakit gondok orchitis), luka pada testis, berhubungan dengan industri atau racun lingkungan, dan obat-obatan. Obat-obatan termasuk androgen (seperti testosteron), aspirin ketika digunakan untuk jangka waktu lama, chlorambucil, cimetidine, colchicines, kortikosteroid (seperti prednison), cotrimoxazole, cyclophosphamide, obat-obatan digunakan untuk mengobati malaria, estrogen digunakan untuk mengobati kanker prostat, mariyuana, medroxyprogesteron, methotrexate, penghambat monoamine oxidase (MAOIs-salah satu jenis antidepresan), nikotin, nitrofurantoin, opoid (narkotika), spironolactone, dan sulfasalazine. Penggunaan steroid anabolik bisa mempengaruhi kadar hormon dan dengan demikian juga menghalangi produksi sperma. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan bisa mengurangi produksi sperma.

Beberapa gangguan menghasilkan kekosongan lengkap pada sperma di dalam semen (azoospermia). Termasuk gangguan serius pada testis dan penyumbatan atau kehilangan vasa deferentia, kehilangan seminal vesicles, dan penyumbatan pada kedua kantung ejaculator.

Kadangkala, semen, yang mengandung sperma, bergerak dalam perintah yang salah (ke dalam kantung sebagai ganti penis turun). Gangguan ini, disebut ejakulasi retrograde, lebih sering terjadi pada pria yang mempunyai diabetes atau mereka yang mengalami operasi panggul, seperti pengangkatan prostat. Kemandulan bisa terjadi.

DIAGNOSA

Dokter bertanya kepada pria tersebut mengenai riwayat kesehatan dan melakukan penelitian fisik untuk berusaha mengidentifikasi penyebab. Dokter memeriksa kelainan fisik, seperti testis yang tidak turun, dan tanda hormon atau gangguan genetik yang bisa menyebabkan kemandulan. Kadar hormon (termasuk testosteron) kemungkinan diukur di dalam darah.

Seringkali, semen diperiksa, prosedur penyaringan utama untuk kemandulan pria, diperlukan. Untuk prosedur ini, pria tersebut diminta untuk tidak ejakulasi untuk 2 sampai 3 hari sebelum analisa. Kemudian dia diminta untuk ejakulasi, biasanya dengan masturbasi, ke dalam gelas penampung bening, dianjurkan di dalam laboratorium. Untuk pria yang mengalami kesulitan menghasilkan contoh semen dengan cara ini, kondom khusus yang tidak mempunyai pelumas atau racun kimia untuk sperma bisa digunakan untuk menampung semen selama hubungan seks. Analisa didasarkan pada dua atau tiga contoh, diperoleh setidaknya 2 minggu terpisah, lebih masuk akal dibandingkan analisa yang didasarkan pada contoh tunggal.

Volume pada contoh semen diukur. Apakah warna dan kekentalan semen adalah normal dipastikan. Sperma tersebut diteliti di bawah mikroskop untuk memastikan apakah mereka tidak normal dalam bentuk, ukuran, gerakan, atau jumlah.

Jika contoh semen tidak normal, analisa kemungkinan diulangi karena contoh dari pria yang sama secara normal sangat bervariasi. Jika semen masih terlihat tidak normal, dokter berusaha untuk mengidentifikasi penyebabnya. Meskipun begitu, jumlah sperma yang sedikit bisa mengindikasi hanya terlalu sedikit waktu telah berlalu sejak ejakulasi atau hanya beberapa semen disimpan dalam tempat penampungan. Lebih lanjut, jumlah sperma yang sedikit tidak berarti bahwa kesuburan berkurang, dan jumlah sperma normal tidak menjamin kesuburan.

Tes pada fungsi dan kualitas sperma bisa dilakukan. Salah satu tes mendeteksi antibodi pada sperma. Yang lainnya memastikan apakah selaput sperma tetap utuh. Masih yang lainnya bisa memastikan kemampuan sperma untuk memperoleh informasi lebih terperinci mengenai produksi sperma dan fungsi testis.

PENGOBATAN

Clomiphene, obat yang digunakan untuk memicu (induce) ovulasi pada wanita, kemungkinan digunakan untuk usaha meningkatkan jumlah sperma pada pria. Meskipun begitu, clomiphene tidak meningkatkan kemampuan sperma untuk memindahkan atau mengurangi jumlah sperma yang tidak normal, dan tidak terbukti meningkatkan kesuburan.

Untuk pria yang memiliki jumlah sperma normal, pembuahan buatan bisa sedikit meningkatkan kesempatan pasangan mereka untuk hamil. Teknik ini menggunakan bagian pertama pada semen yang diejakulasi, sperma yang sangat kental. Teknik yang memilih hanya sperma aktif (sperma yang dicuci) sedikit lebih berhasil. Pada pembuahan vitro, seringkali sperma intracytoplasmic disuntikan (suntikan sperma tunggal ke dalam sel telur tunggal), dan ganete intrafallopian tube transfer (GIFT) lebih kompleks dan prosedurnya mahal. Mereka berhasil mengobati berbagai jenis kemandulan pria.

Untuk pria yang tidak menghasilkan sperma, menyuntikkan wanita tersebut dengan sperma dari pria lain (seorang donor) kemungkinan dipertimbangkan. Karena bahaya penyakit kelamin menular, termasuk infeksi HIV, contoh semen segar dari donor tidak boleh digunakan. Sebagai gantinya, contoh sperma yang dibekukan diperoleh dari bank sperma bersertifikat, yang telah menguji donor untuk penyakit kelamin menular.

Varicocele bisa diobati dengan cara operasi. Kadangkala peningkatan kesuburan sebagai hasilnya.

Pasangan pria yang memiliki masalah kesuburan kemungkinan diobati dengan gonadotropin manusia, untuk merangsang sel telur untuk matang dan bisa dilepaskan.
 
 

Ejakulasi Dini

Ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini, yaitu:

   1. Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
   2. Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
   3. Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.
   4. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.

Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya, sedangkan ejakulasi sendiri adalah peristiwa penyemburan air mani ke luar secara mendadak yang menandai klimaks bagi pria. Tampaknya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima.


PENYEBAB

Ejakulasi dini tidak datang dengan sendirinya pada pria, melainkan ada penyebabnya. "Ada penyebab psikis seperti stress berkepanjangan, kebiasaan ingin cepat selesai ketika melakukan hubungan seksual.

Ada penyebab fisik terutama kurang berfungsinya serotonin yang berfungsi menghambat.

Gangguan kontrol saraf yang mengatur peristiwa ejakulasi juga diduga menjadi penyebab terjadinya ejakulasi dini. Sayangnya, pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami disfungsi ereksi.

GEJALA

Ringan Beratnya Ejakulasi Dini

Ternyata ejakulasi dini berbeda-beda. Ejakulasi dini dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu: Ejakulasi dini ringan, Ejakulasi dini sedang, dan Ejakulasi dini berat.

Jenis Ejakulasi Dini
  
Ringan :Ejakulasi terjadi setelah beberapa kali gesekan singkat.
Sedang :Ejakulasi terjadi setelah penis masuk ke vagina.
Berat : a).Ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita bagian luar. b).Ejakulasi terjadi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Apapun jenis ejakulasi dini yang dialami, baik pria maupun wanita akan merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi dalam waktu sangat singkat di luar kehendak sehingga hubungan seksual harus berakhir.

Dampak ejakulasi dini

Mau berat atau ringan, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya.

Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan penderita.

"Pria yang mengalami ejring dianggap sebagai gangguan kesuburan, akulasi dini sering mengalami stres, tidak percaya diri, rendah diri, dan malu terhadap pasangannya. Dalam waktu lama dapat terjadi disfungsi ereksi. Pasangannya tentu kecewa, tidak puas, jengkel, marah, dan akhirnya mengalami disfungsi seksual seperti hilangnya gairah seksual

Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini. Kalau keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria itu dapat meyang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak dapat mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang muncul selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya dorongan seksual dan dispareunia (rasa nyeri yang terjadi saat bersetubuh).

Ejakulasi Dini bikin Tidak Subur?

Di masyarakat telah beredar anggapan yang salah bahwa bila ejakulasi terjadi terlampau cepat, berarti spermanya terganggu sehingga tidak dapat menghamili. Hambatan hamil menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.

Mitos yang salah mengenai ejakulasi dini: "Ejakulasi dini sering dianggap sebagai gangguan kesuburan, padahal tidak begitu. Ejakulasi dini dianggap sebagai sperma encer, padahal tidak jelas apa maksud istilah "encer". "

"Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan. Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal sperma masuk ke vagina," Tetapi pada ejakulasi dini yang berat, yaitu ejakulasi terjadi di luar vagina, maka kehamilan tidak terjadi,

Kalau ternyata pria yang mengalami ejakulasi dini juga mengalami gangguan sperma, itu berarti ada dua gangguan yang terpisah, bukan merupakan sebab akibat.

Gangguan sperma dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena infeksi pada buah pelir atau bagian sistem reproduksi lainnya, kekurangan hormon testosteron, pelebaran dinding pembuluh darah di sekitar buah pelir, dan kekurangan vitamin.

PENGOBATAN

Bagaimana mengatasi ejakulasi dini?

Pertama-tama disarankan untuk melakukan sex therapy. Jika sex therapy tidak berhasil, maka lakukan cara yang kedua yaitu menggunakan obat. Obat untuk mengatasi ejakulasi dini adalah obat yang berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat mengontrol ejakulasi.

"Tergantung penyebabnya. Karena penyebabnya banyak berkaitan dengan fungsi serotonin, maka diperlukan obat yang mengatur fungsi serotonin,

"Obat misalnya, golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Namun, perhatikan efek samping, karena obat ini bukan obat yang dijual bebas." Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

Seperti penjelasan di atas, ada obat untuk mengontrol ejakulasi. Kalau ejakulasi dini diakibatkan oleh gangguan ereksi, maka dengan memperbaiki fungsi ereksi, ejakulasi dapat diperlambat. Jadi obat disfungsi ereksi bermanfaat kalau ejakulasi dini disebabkan oleh gangguan ereksi.

Cara pengobatan lainnya ialah dengan cara operasi terhadap saraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.

"Mengenai suplemen, banyak yang mengklaim bisa mengobati ejakulasi dini tetapi tanpa hasil uji klinik, Jadi jika ingin mencoba minum suplemen, pastikan suplemen tersebut dilengkapi bukti berdasarkan uji klinik yang telah dilakukan.

"Andaikata ada hasil uji dengan hasil signifikan, perlu dilakukan analisis apa kandungan di dalamnya. Dan harus tahu apakah peneliti memang berkompeten melakukannya. Kalau hanya suplemen saja, misalnya vitamin, tidak mungkin dapat mengatasi ejakulasi dini,

Cobalah Sex Theraphy

Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.

   1. Istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.
   2. Pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.
   3. Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.
   4. Dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.
   5. Dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.

Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, ketertutupan pihak pria terhadap istrinya. Kedua, tiadanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual. Ketiga, perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.

Pria Juga Bisa Latihan Kegel

Bagi mereka yang menghindari obat, bisa mencoba latihan Kegel atau lakukan sex therapy dengan pasangan. Senam atau latihan kegel dikenal sebagai latihan otot-otot panggul untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual.

Kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle yang semula dipergunakan untuk terapi pada wanita yang tidak mampu mengontrol keluarnya urin. Otot PC disebut juga otot 'seksual' karena mendukung vagina, penis, uterus, rectum dan bagian tubuh lain yang terkait fungsi seksual seperti orgasme dan ejakulasi baik pada wanita maupun pria.

Untuk menemukan lokasi otot PC, Anda dapat menghentikan urine saat Anda buang air kecil. Cobalah berhenti buang air kecil sampai tiga kali sehingga Anda dapat menentukan posisi otot-otot PC tersebut.

Latihan Kegel ini diperkenalkan oleh Dr. Arnold Kegel, seorang gynecologist, sejak tahun 1945. Latihan ini merupakan rangkaian gerakan yang berfungsi untuk melatih kontraksi otot PC berkali-kali dengan tujuan meningkatkan tonus dan kontraksi otot. Latihan ini baru menunjukkan manfaatnya setelah dilakukan minimal enam minggu.

Sementara untuk pria ternyata latihan Kegel ini telah dikembangkan sejak tahun 1978 oleh Zilberger. Namun prinsip utamanya tetap pada latihan penguatan otot-otot panggul. Latihan ini bermanfaat menguatkan otot panggul termasuk penis serta menambah kemampuan potensi seksual. Dan hasilnya ternyata memuaskan.

Caranya dengan mengencangkan otot-otot tersebut sebanvak 10 kali dan mengendorkannya 10 kali setiap hari, dalam tempo satu hingga satu setengah bulan, secara otomatis Anda akan menjadi terbiasa untuk menunda ejakulasi sehingga orgasme berulangkali dapat dialami.


Ejakulasi Dini, Sadari & Akhiri

Sadarilah bahwa ejakulasi dini merupakan gangguan fungsi seksual, bukan hal yang alami. Namun, tidak banyak pria yang menyadari bahwa dirinya mengalami ejakulasi dini. Selain tidak menyadari, banyak pula yang tidak mau mengakui.

Menghadapi banyaknya pria yang mengalami ejakulasi dini, ada pihak tertentu yang menawarkan penyembuhan padahal mereka tidak mengerti dengan benar apa dan bagaimana ejakulasi dini.

Padahal asal diketahui lebih dini, ejakulasi dini bisa disembuhkan. Tapi ingat, bukan penyembuhan ke "orang pintar" tapi dengan pengobatan ke dokter. Sebelum perceraian menjadi satu-satunya solusi, lebih baik segera berkonsultasi dengan ahlinya untuk mengakhiri derita ejakulasi dini.
 
 
 
 

Ejakulasi Tertunda

Ejakulasi Tertunda adalah suatu keadaan dimana ereksi tetap terjadi, tetapi ejakulasinya tertunda selama waktu yang cukup panjang.

PENYEBAB
Kelainan ini jarang terjadi.
Sejalan dengan bertambahnya umur, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai orgasme pada pria menjadi semakin panjang.

Beberapa obat-obatan (misalnya tioridazin, mesoridazin) dan beberapa obat tekanand arah bisa mempengaruhi proses ejakulasi.

Gangguan ejakulasi juga bisa terjadi sebagai efek samping dari obat anti-depresi tertentu (misalnya selective serotonin reuptake inhibitor).
Diabetes juga bisa menyebabkan gangguan ejakulasi.

Faktor psikis yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan ejakulasi adalah ketakutan pada saat penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina) dan ketakutan untuk mengalami ejakulasi di hadapan mitra seksualnya.

GEJALA
Penderita tidak dapat mengalami ejakulasi, apakah selama melakukan hubungan seksual maupun pada perangsangan manual di hadapan mitra seksualnya.

DIAGNOSA
Penderita tidak dapat mengalami ejakulasi, apakah selama melakukan hubungan seksual maupun pada perangsangan manual di hadapan mitra seksualnya.

PENGOBATAN
Penderita tidak dapat mengalami ejakulasi, apakah selama melakukan hubungan seksual maupun pada perangsangan manual di hadapan mitra seksualnya. 
 
 

Ejakulasi Dini (Sebelum Waktunya)

Ejakulasi Sebelum Waktunya (ejakulasi dini) adalah ejakulasi yang terjadi terlalu dini, yaitu biasanya sebelum, pada saat atau segera setelah penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina).

Ejakulasi dini bisa menimbulkan masalah pada pasangan suami-istri.
Jika sang suami telah mengalami ejakulasi sebelum istrinya mencapai orgasme, maka sang istri akan merasakan ketidakpuasan dan menjadi kesal.

PENYEBAB
Kelainan ini sering terjadi pada remaja pria dan akan semakin kuat jika disertai perasaan bahwa seks adalah hal yang penuh dosa.
Faktor lain yang mendukung timbulnya kelainan ini adalah:
- Takut ketahuan
- Takut teman wanitanya hamil
- Takut menderita penyakit menular seksual
- Kecemasan akan penampilan.
Hal-hal tersebut bisa tetap ada sampai penderita mencapai usia dewasa dan diperhebat oleh adanya masalah dalam menjalin hubungan.

Faktor fisik yang mungkin terlibat dalam terjadinya kelainan ini adalah peradangan kelenjar prostat atau kelainan sistem saraf.

GEJALA
Ejakulasi terjadi sebelum penderita maupun pasangannya menginginkannya (terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.

PENGOBATAN
Secara umum, yang perlu dilakukan untuk mengatasi kelainan ini adalah latihan dan relaksasi.

Dengan tehnik berhenti dan mulai, penderita dilatih untuk mentolerir tingkat kepuasan yang tinggi, tanpa mengalami ejakulasi.
Penis dirangsang, baik secara manual maupun melalui hubungan badan, sampai penderita merasa bahwa dia akan mengalami ejakulasi. Rangsangan kemudian dihentikan, dan kemudian dimulai lagi 20-30 detik kemudian.
Pada awalnya, mitra seksual penderita berlatih tehnik ini dengan perangsangan manual dan kemudian pada saat melakukan hubungan badan.
Dengan melakukan latihan ini, lebih dari 95% penderita berhasil menngendalikan ejakulasinya selama 5-10 menit atau bahkan lebih lama.

Tehnik tersebut juga membantu mengurangi kecemasan, yang seringkali menjadi penyebab timbulnya ejakulasi dini.

Pemakaian kondom pada beberapa penderita, bisa membantu menunda ejakulasi.

Kadang ejakulasi dini disebabkan oleh masalah psikis yang lebih serius, sehingga penderita perlu menjalani psikoterapi.

Jika terapi perilaku (misalnya tehnik berhenti dan mulai) tidak berhasil mengatasi masalah atau penderita enggan melakukannnya, maka bisa diberikan reuptake inhibitor untuk menunda ejakulasi. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan jumlah serotonin di dalam tubuh.
Contohnya adalah fluoksetin, paroksetin atau sertralin; diminum setiap hari atau 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual.

PENCEGAHAN
Dalam beberapa kasus, ejakulasi dini dapat disebabkan oleh komunikasi yang buruk antara mitra atau kurangnya pemahaman tentang perbedaan fungsi seksual antara laki-laki dan perempuan. Perempuan biasanya memerlukan rangsangan lebih-lama daripada laki-laki untuk mencapai orgasme, dan perbedaan ini dapat menyebabkan kebencian antara mitra seksual dan menambah tekanan untuk hubungan seksual. Bagi banyak pria, merasakan tekanan selama hubungan seksual meningkatkan risiko ejakulasi dini.

Membuka komunikasi antara pasangan seksual, serta kemauan untuk mencoba berbagai pendekatan untuk membantu kedua pasangan mencapai kepuasan, dapat membantu mengurangi konflik dan kecemasan. Jika Anda tidak puas dengan hubungan seksual Anda, berbicara dengan pasangan Anda tentang keprihatinan Anda. Cobalah untuk mendekati topik dengan penuh cinta dan untuk menghindari menyalahkan pasangan Anda untuk ketidakpuasan Anda.

Jika Anda tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah seksual pada Anda sendiri, berbicaralah dengan dokter Anda. Ia mungkin merekomendasikanmenemui seorang terapis yang dapat membantu Anda dan pasangan Anda mencapai hubungan seksual yang memuaskan.
 
 
 

Erectile Dysfunction (ED) / Disfungsi Ereksi

Disfungsi Ereksi (impotensi)/ Erectile Dysfunction (ED) adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi tetap pada waktu penetrasi.

    * Penyebabnya bisa karena gangguan yang mengurangi aliran darah atau kerusakan syaraf yang menuju penis, gangguan hormon, penggunaan obat-obatan tertentu, atau masalah psikologi.
    * Pada kebanyakan pria, gairah seks (libido) juga menurun.
    * Sebuah pemeriksaan fisik (termasuk pengukuran tekanan darah), tes darah, uji ereksi selama tidur, dan kadangkala ultrasonography dapat mengenali pemicu gangguan disfungsi ereksi.
    * Obat-obatan, diberikan melalui mulut atau disuntikkan ke dalam penis, dapat membantu, begitu juga alat penekan dan vakum dan terapi psikologi.

Setiap pria adakalanya tidak bisa mencapai ereksi, adalah normal. Disfungsi ereksi terjadi ketika persoalan yang sering atau terus-menerus.

Disfungsi ereksi bisa ringan sampai parah. Seorang pria dengan disfungsi ereksi ringan kadangkala bisa mencapai ereksi penuh, namun lebih sering mencapai ereksi yang tidak cukup untuk penetrasi atau tidak ereksi sama sekali. Seorang pria dengan disfungsi ereksi parah jarang bisa mencapai ereksi.

Disfungsi ereksi menjadi lebih sering terjadi seiring usia namun bukan bagian dari proses penuaan normal. Sekitar setengah dari pria berusia 65 tahun dan tiga perempat pria berusia 80 tahun mengalami disfungsi ereksi.

PENYEBAB

Untuk mencapai ereksi, penis membutuhkan peredaran darah masuk yang cukup, peredaran darah keluar yang melambat.dan fungsi yang tepat pada syaraf yang mengatur ke dan dari penis.

Gangguan yang mempersempit arteri dan mengurangi pemasukan darah (seperti atherosclerosis, diabetes, tekanan darah tinggi, dan tingkat kolesterol darah yang tinggi) atau operasi yang mempengaruhi pembuluh darah dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Juga, ketidaknormalan dalam pembuluh pada penis kadangkala bisa kembali mengalirkan darah ke dalam tubuh dengan cepat sehingga ereksi tidak bisa dipertahankan meskipun aliran darah tercukupi.

Kerusakan syaraf menuju atau dari penis dapat menghasilkan disfungsi ereksi. Kerusakan serupa dapat diakibatkan dari bagian panggul atau operasi perut (umumnya operasi prostat), terapi radiasi, penyakit tulang belakang, diabetes, multiple sclerosis, atau gangguan seputar syaraf.

Faktor resiko lainnya termasuk stroke, merokok, alkohol, dan obat-obatan. Obat-obatan umumnya menyebabkan disfungsi ereksi (umumnya pada pria yang lebih tua) termasuk antihipertensi, anti depresan. Beberapa sedatif, cimetidine, beberapa diuretik, antipsikotik, dan obat-obatan illicit.

Adakalanya, gangguan hormon (seperti rendahnya tingkat testosterone) menyebabkan disfungsi ereksi. Demikian juga, faktor-faktor yang mengurangi tingkat energi seorang pria (seperti sakit, lelah, dan stress) dapat membuat kesulitan mencapai ereksi.<

Masalah psikologi yang dapat menyebabkan disfungsi seksual dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai ereksi. Hal psikologis menyebabkan lebih sering terjadi pada pria lebih muda. Setiap situasi stress yang baru, seperti berganti pasa
ngan seks atau masalah dengan hubungan atau di tempat kerja, juga bisa memberi kontribusi.
GEJALA

Gairah seks (libido) seringkali menurun pada pria dengan disfungsi ereksi, meskipun beberapa pria mempertahankan libido secara normal. Tanpa memperhatikan perubahan libido, pria dengan disfungsi ereksi mempunyai kesulitan dalam berhubungan seks yang mana disebabkan penis yang ereksi tidak cukup keras, panjang atau bertambah untuk penetrasi atau karena ereksi tidak dapat terbentuk. Beberapa pria berhenti mengalami ereksi ketika tidur atau bangun. Yang lainnya bisa mencapai ereksi kuat kadangkala namun tidak bisa mencapai atau menjaga ereksi di lain waktu.

Pada saat tingkat hormon testosteron rendah, akibatnya lebih mungkin turunnya libido daripada disfungsi ereksi. Sebagai tambahan, tingkat testosteron yang rendah bisa menimbulkan pengeroposan tulang, kehilangan tenaga, dan kehilangan kepadatan otot.

DIAGNOSA

Untuk mendiagnosa penyebab disfungsi ereksi, dokter bertanya seputar penyakit dan kondisi yang bisa berperan serta dalam disfungsi ereksi dan obat-obatan yang digunakan. Pemeriksaan fisik umum, termasuk pemeriksaan organ kelamin dan prostat, dilakukan. Dokter bisa mengukur fungsi syaraf yang mensuplai kelamin. Mengukur tekanan darah pada kaki dan menghitung detak pada kaki dan tangan bisa mengungkap masalah pada pembuluh arteri.

Contoh darah bisa diambil untuk mengukur kadar testosteron. Beberapa tes darah dapat membantu mengenali penyakit yang mungkin menyebabkan disfungsi ereksi sementara atau tetap, seperti diabetes atau infeksi.

Jika masalahnya pada arteri atau pembuluh dicurigai, tes khusus dapat dilakukan. Contohnya, sebuah alat dapat digunakan di rumah untuk mengukur ereksi selama tidur (pada waktu terjadinya normal). Jika ereksi ada selama tidur, penyebabnya mungkin sekali psikologi, sebaliknya bila ereksi tidak ada selama tidur, penyebabnya mungkin sekali fisik. Ultrasonography juga bisa digunakan untuk mengukur aliran darah ke penis.

PENGOBATAN

Tahukah anda...

    * Adakalanya ketidakmampuan untuk mencapai ereksi adalah normal dan bukan berarti orang tersebut mengalami disfungsi ereksi.
    * Sekitar setengah dari pria yang lebih tua dari 65 tahun dan seperempat pria yang lebih tua dari 80 tahun bisa sering cukup ereksi untuk penetrasi.
    * Kadar Testosteron rendah cenderung mengurangi gairah seks dibandingkan menyebabkan disfungsi ereksi.
    * Perpaduan dari obat-obatan yang disuntikkan ke dalam penis dan alat untuk mendorong atau melakukan penghisapan ke penis efektif sekali dan mengurangi banyak efek samping dari obat-obatan yang diminum.
    * Terapi psikologi dapat menolong pada disfungsi ereksi yang penyebab nya fisik,


Tindakan yang dapat membantu mencegah atau mengontrol memberi kontribusi disfungsi ereksi, seperti tekanan darah tinggi, atherosclerosis, dan diabetes, juga bisa membantu memperbaiki disfungsi ereksi, meskipun efeknya kemungkinan kecil. Contohnya, menurunkan berat badan, olahraga, dan berhenti merokok bisa membantu. Beberapa pria dan pasangannya dapat memilih untuk mengikuti semua pengobatan untuk disfungsi ereksi. Kontak fisik tanpa ereksi bisa memuaskan kebutuhan mereka untuk keintiman dan terpenuhi.

Kadangkala, berhenti menggunakan obat tertentu dapat meningkatkan ereksi.
Beberapa obat tradisional untuk disfungsi ereksi tersedia, namun belum terbukti khasiatnya.

Untuk pria yang memilih mengikuti pengobatan, ada banyak pilihan.

Pengobatan dengan obat : banyak obat-obatan digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Kebanyakan obat-obatan yang diberikan untuk mengobati disfungsi ereksi meningkatkan aliran darah ke penis. Kebanyakan obat-obatan ini diberikan melalui mulut, namun beberapa obat-obatan bisa dioleskan-dengan suntikan atau diselipkan ke dalam penis.

Sildenafil, vardenafil dan tadalafil dikenal sebagai penghalang phosphodiesterase. Ini adalah obat-obatan yang sering digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Efektif pada pria dengan disfungsi ereksi sekitar 60 sampai 75 %. Obat-obatan ini digunakan melalui mulut sekitar 1 hari sebelum aktifitas seks. Tadalafil efektif untuk sekitar satu hari, lebih lama dari sildenafil. Beberapa merek dagang bernama Viagra dan vardenafil, yang efektif untuk sekitar 4 sampai 6 jam. Obat-obatan ini efektif hanya pada waktu seorang pria bangkit hasrat seksnya. Efek samping dari penghalang phosphodiesterase termasuk sakit kepala, muka merah, hidung kaku, perut melilit, gangguan penglihatan.

Efek samping yang lebih serius, termasuk tekanan darah rendah yang berbahaya, dapat terjadi ketika penghalang phosphodiesterase diberikan dengan obat-obatan tertentu (seperti nitrogliserin atau amyl nitrit). Karena resiko ini. Pria seharusnya tidak menggunakan penghalang phosphodiesterase jika mereka menggunakan nitrogliserin. Jarang terjadi, pria pengguna obat-obatan ini mengalami kebutaan, meskipun bisa saja kebutaan tidak ada hubungannya dengan pemakaian obat. Penghalang phosphodiesterase dapat menyebabkan rasa sakit, ereksi lama, namun sangat jarang terjadi.

Obat-obatan oral lainnya yang telah digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi adalah phentolamine, yohimbine dan testosteron. Mereka memiuliki kegunaan yang terbatas dan dapat menimbulkan efek samping yang signifikan.

Obat-obatan suntik atau dimasukkan ke penis memperlebar arteri dan menambah aliran darah ke penis. Pria yang tidak bisa menggunakan obat-obatan melalui mulut kadangkala bisa diobati dengan obat ini. Sebuah contoh adalah alprostadil, dalam bentuk sebuah kaplet (supositoria), yang bisa dimasukkan ke dalam penis melalui saluran kencing. Hal ini dapat menyebabkan light-headedness, rasa terbakar pada penis, atau, adakalanya, ereksi yang menyakitkan dalam waktu lama (priapism). Karena efek samping serius ini adakalanya terjadi, seorang pria biasanya menggunakan dosis pertama di bawah pengawasan dokter di ruangan dokter.

Seorang pria juga bisa memancing ereksi dengan menyuntikkan obat-obatan (seperti alprostadil sendiri atau kombinasi dari alprostadil, papaverine, dan phentolamine) ke dalam batang penisnya. Suntikan adalah salah satu yang paling efektif untuk mencapai ereksi, menghasilkan ereksi 80 sampai 90% pria dengan disfungsi ereksi. Meskipun begitu, banyak pria enggan untuk menyuntik penisnya. Lagipula, suntikan ini kadangkala menyakitkan dan adakalanya menimbulkan priapism, dan suntikan berulang bisa menghasilkan luka pada jaringan.

Terapi pengganti testosteron dapat menolong pria yang menderita disfungsi ereksi yang disebabkan tidak normalnya kadar testosteron. Berbeda dengan obat-obatan lain, yang cara kerjanya meningkatkan aliran darah ke penis, testosteron bekerja memperbaiki kekurangan hormon. Testosteron bisa digunakan dalam berbagai bentuk, termasuk koyo, krim topical, dan suntikan. Efek samping bisa termasuk disfungsi hati, jumlah sel darah merah meningkat, dan meningkatkan resiko stroke. Pengganti testoteron sendiri jarang cukup untuk mengatasi disfungsi ereksi. Apakah testoteron meningkatkan resiko kanker prostate belum jelas, tetapi pria yang menggunakan testoteron seharusnya dimonitor secara seksama.

Penekanan (mengikat) dan alat vakum : disfungsi ereksi bisa seringkali dikendalikan dengan menggunakan alat penekan dengan atau tanpa aaret, atau kulit) dipasang di pangkal penis untuklat vakum. Alat-alat ini memampukan seorang pria untuk menghindari efek samping yang diakibatkan terapi obat. Alat penekan di antara pengobatan disfungsi ereksi lainnya setidaknya tidak mahal. Alat ini (seperti pita dan cincin terbuat dari metal, k memperlambat aliran darah. Alat kesehatan ini dapat dibeli dengan resep dokter di apotik, namun versi murah (sering disebut cock ring) bisa dibeli ditoko-toko yang menjual perlengkapan seks.

Alat vakum (yang terdiri dari ruang berongga rapat untuk sumber isapan) dipasang melampaui penis, membuat segel. Penghisap mekanik dipasang ke ruang penarik darah ke dalam penis, menghasilkan ereksi. Beberapa alat vakum yang memiliki alat penekan yang diarahkan ke ujung penis. Jika tidak, alat penekan bisa dipakai terpisah.

Operasi : ketika disfungsi ereksi tidak bereaksi kepada pengobatan lain, sebuah alat yang merangsang ereksi (prothesis) bisa ditanamkan lewat operasi pada penis.

Berbagai prostheses bisa dijumpai. Salah satu tipe terdiri dari sepasang tangkai kukuh, yang dimasukkan ke dalam masing-masing korpus cavernosa untuk membuat zakar keras secara permanen. Jenis protese lain adalah suatu balon yang dapat membesar yang dimasukkan ke dalam zakar. Sebelum berhubungan badan, laki-laki menggembungkan balon dengan pompa internal yang kecil. Operasi implantation penile protese memerlukan waktu menginap di rumah sakit sebentar dan penyembuhannya selama 6 minggu sebelum hubungan badan.

Terapi psikologi : beberapa jenis terapi psikologi (termasuk teknik modifikasi prilaku, seperti teknik fokus pada sensasi) dapat meningkatkan faktor mental dan emosional yang berperan terhadap disfungsi ereksi. Terapi psikologi bahkan bisa menolong pada waktu disfungsi ereksi mengalami penyebab fisik, karena faktor psikologi sering menjadi masalah.

Terapi khusus dipilih berdasarkan keadaan psikologis tertentu yang menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Contohnya, jika pria menderita depresi, psikoterapi dapat menolong disfungsi ereksi. Antidepresan dapat menolong disfungsi ereksi dengan menghilangkan depresi, tetapi antidepresan itu sendiri bisa mengurangi gairah seks dan menyebabkan disfungsi ereksi, jadi pengaruhnya sulit diprediksi. Terkadang psikoterapi dapat mengurangi ketertarikan berhubungan seks pada pria penderita disfungsi ereksi karena berbagai penyebab. Perkembangannya membutuhkan waktu yang lama, dan membutuhkan beberapa sesi. Seorang pria, dan pasangannya, harus memiliki motivasi yang tinggi supaya psikoterapinya bekerja.
 
 
 
 

Disfungsi Seksual Pria

Pada laki-laki, disfungsi seksual mengacu kepada kesulitan terlibat dalam hubungan seks. Disfungsi seksual meliputi berbagai gangguan yang mempengaruhi gairah seks (libido), kemampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi (disfungsi ereksi, atau impoten), ejakulasi, dan kemampuan untuk mencapi orgasme.

Anda perlu tahu ....
* Disfungsi seksual bisa mempengaruhi dorongan seks atau kemampuan untuk mengalami ereksi, untuk ejakulasi, atau mengalami orgasme.
* Seberapa besar disfungsi seksual berhubungan dengan faktor fisik dan seberapa besar berhubungan dengan faktor psikologi bisa jadi sulit atau mustahil untuk dibedakan.

Disfungsi ereksi bisa diakibatkan dari baik faktor fisik atau psikologi. Banyak masalah seks diakibatkan dari kombinasi faktor fisik dan psikologi. Masalah fisik bisa menyebabkan masalah psikologi (seperti gelisah, takut, atau stress), yang bisa menjadi masalah fisik yang menjengkelkan. Para pria kadangkala menekan dirinya sendiri atau merasa tertekan oleh pasangannya untuk melakukan seks dengan baik dan menjadi terganggu ketika tidak dapat melakukannya (menunjukkan kecemasan). Menunjukkan kecemasan bisa jadi menyusahkan dan tambah memperburuk kemampuan laki-laki untuk menikmati hubungan seks.

Penyebab-penyebab psikologi pada disfungsi seksual
  • Marah dengan pasangan.
  • Gelisah.
  • Depresi.
  • Berselisih atau bosan dengan pasangan.
  • Takut menghamili, bergantung kepada orang lain, atau kehilangan kendali.
  • Cuek dari kegiatan seks atau pada pasangan.
  • Merasa bersalah.
  • Terhalang atau terganggu mengenai tingkah laku seks.
  • Cemas (khawatir mengenai performa selama hubungan).
  • Mengalami trauma seks sebelumnya (misal, diperkosa, hubungan sedarah, kekerasan seks, atau disfungsi seks sebelumnya).
Disfungsi ereksi adalah disfungsi seksual paling sering terjadi pada pria. Penurunan libido juga mempengaruhi beberapa pria. Masalah dengan ejakulasi termasuk ejakulasi yang tidak terkendali sebelum atau segera setelah penetrasi vagina (ejakulasi premature), ejakulasi di dalam kandung kemih (ejakulasi retrograde), dan ketidakmampuan untuk ejakulasi (anejaculation).

Fungsi Seksual Normal

Fungsi seksual normal adalah interaksi kompleks meliputi baik pikiran (pikiran, ingatan, dan emosi) dan tubuh. Saraf, sirkulasi, dan sistem kelenjar endokrin (hormonal) seluruhnya berinteraksi dengan pikiran untuk menghasilkan reaksi seks. Kelembutan dan keseimbangan saling mempengaruhi di antara seluruh bagian sistem saraf yang mengendalikan reaksi seks pada pria.

Hasrat (juga disebut gairah seks atau libido) adalah keinginan untuk terlibat di dalam aktifitas seks. Hal itu kemungkinan dipicu oleh pikiran, perkataan, penglihatan, penciuman, atau sentuhan. Hasrat menyebabkan siklus tahap awal pada reaksi seks, terangsang.

Aktivitas seksual dan penyakit jantung

Kegiatan seks biasanya sedikit membebani daripada kegiatan fisik berat dan menengah oleh karena itu biasanya aman untuk pria dengan penyakit jantung. Meskipun resiko serangan jantung tinggi selama kegiatan seks dibandingkan selama istirahat, resiko masih sangat rendah sepanjang aktivitas seks.

Juga, pria yang aktif secara seksual dengan penyakit pada jantung dan sistem cardiovascular (termasuk angina, tekanan darah tinggi, gagal jantung, irama jantung yang tidak normal, dan penyumbatan pada klep aortic (aortic stenosis)) membutuhkan konsultasi dengan dokter mereka. Biasanya, aktivitas seks adalah aman jika penyakit ringan, jika penyebabnya hanya beberapa gejala, dan jika tekanan darah normal. Jika penyakit dalam tingkat menengah keparahan atau jika pria memiliki kondisi lain yang membuat serangan jantung terjadi, pemeriksaan kemungkinan diperlukan untuk memastikan seberapa aman kegiatan seks tersebut. Jika penyakitnya parah atau jika pria tersebut memiliki pembesaran jantung yang menyumbat aliran darah meninggalkan ventrikel sebelah kiri (obstructive cardiomyopathy), kegiatan seks harus ditunda sampai setelah pengobatan mengurangi keparahan pada gejala-gejala. Aktivitas seks harus ditunda sampai setidaknya 2 sampai 6 minggu setelah serangan jantung.

Penggunaan sildenafil, vardenafil, dan tadalafil kemungkinan berbahaya pada pria yang menggunakan nitrogliserin, seharusnya tidak menggunakan obat-obatan ini.

Paling sering, pemeriksaan untuk memastikan keamanan pada kegiatan seks meliputi memantau jantung sebagai tanda suplai darah yang kurang ketika orang tersebut berolahraga atau di atas treadmill. Jika suplai darah tercukupi selama olahraga, serangan jantung selama aktifitas seks sangat tidak mungkin sekali.

Terangsang adalah hasrat seks yang timbul. Selama terangsang, otak mengirimkan sinyal saraf melalui tulang belakang menuju penis. Arteri mensuplai darah menuju jaringan ereksi (corpora cavernosa dan corpus spongiosum) bereaksi dengan pelebaran (dilating). Arteri yang membesar secara dramatis meningkatkan aliran darah menuju daerah ini, dimana menjadi penuh dengan darah dan meluas. Otot lebih ketat di sekitar vena yang secara normal menahan darah dari penis, memperlambat aliran darah dan meningkatkan tekanan darah pada penis. Tekanan darah yang meningkat menyebabkan penis bertambah dalam panjang dan diameternya, menghasilkan ereksi. Juga, tegangan otot meningkat di seluruh tubuh.

Pada tahap plateau, rangsangan dan otot bertahan atau lebih intensif. Orgasme adalah puncak atau klimaks pada rangsangan seks. Ketika orgasme, otot menegang di seluruh tubuh lebih meningkat. Pria tersebut mengalami kontraksi pada otot panggul diikuti pelepasan otot yang tegang. Semen biasanya, tetapi tidak selalu, diejakulasi dari penis. Ejakulasi terjadi ketika saraf merangsang kontraksi otot di dalam organ reproduksi pria seperti seminal vesicle, prostat, dan pembuluh pada epididimid dan vas deferens. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam urethra. Kontraksi pada otot di sekitar urethra lebih lanjut menggerakkan semen melalui dan keluar dari penis. Leher kantung juga menegang untuk menjaga semen mengalir kembali menuju kantung.

Meskipun ejakulasi dan orgasme seringkali terjadi hampir serempak, peristiwanya beda. Ejakulasi bisa terjadi tanpa orgasme. Juga, orgasme bisa terjadi tanpa ejakulasi, khususnya sebelum pubertas, atau dengan menggunakan obat-obatan tertentu (seperti beberapa antidepresan) atau setelah operasi (seperti pengangkatan kelenjar prostat). Kebanyakan pria mendapatkan orgasme sebagai kenikmatan yang tinggi.

Pada resolusi, seorang pria kembali dalam keadaan tidak bangun. Sekali ejakulasi terjadi atau orgasme terjadi, arteri penile mengkerut dan pembuluh relaks, mengurangi aliran darah, meningkatkan aliran darah keluar dan menyebabkan penis menjadi lemas (detumescence). Setelah orgasme, ereksi tidak bisa diperoleh untuk suatu jangka waktu (periode refractory), sering selama 20 menit atau kurang pada pria muda tetapi lebih lama pada pria yang lebih tua. Waktu diantara ereksi biasanya meningkat sesuai usia pria.
 
 

Masalah Kesehatan Sperma

Untuk menjadi subur, seorang pria harus bisa untuk mengeluarkan sperma normal dalam jumlah yang cukup ke vagina wanita, dan sperma harus bisa membuahi sel telur. Kondisi yang bertentangan dengan proses ini bisa membuat seorang pria kurang subur.

PENYEBAB

Kondisi yang meningkatkan suhu pada testis (dimana sperma dihasilkan) bisa mengurangi jumlah sperma dalam jumlah besar dan gerakan sperma yang kuat bisa meningkatkan jumlah sperma yang tidak normal. Suhu kemungkinan meningkat dengan berhubungan dengan panas yang berlebihan, gangguan yang menghasilkan demam jangka panjang, testis yang tidak turun (kelainan langka yang hadir pada saat lahir, dan pembuluh varicose pada testis (varicocele).

Gangguan hormon tertentu atau genetik bisa menghalangi produksi sperma. Gangguan hormon termasuk hyperprolactinemia, hypothyroidusm, hypogonadism, dan gangguan pada kelenjar adrenalin (yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon lain) atau kelenjar pituitari (yang mengendalikan produksi testosteron). Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.

Penyebab lain pada pengurangan produksi sperma termasuk penyakit gondok yang mempengaruhi testis (penyakit gondok orchitis), luka pada testis, berhubungan dengan industri atau racun lingkungan, dan obat-obatan. Obat-obatan termasuk androgen (seperti testosteron), aspirin ketika digunakan untuk jangka waktu lama, chlorambucil, cimetidine, colchicines, kortikosteroid (seperti prednison), cotrimoxazole, cyclophosphamide, obat-obatan digunakan untuk mengobati malaria, estrogen digunakan untuk mengobati kanker prostat, mariyuana, medroxyprogesteron, methotrexate, penghambat monoamine oxidase (MAOIs-salah satu jenis antidepresan), nikotin, nitrofurantoin, opoid (narkotika), spironolactone, dan sulfasalazine. Penggunaan steroid anabolik bisa mempengaruhi kadar hormon dan dengan demikian juga menghalangi produksi sperma. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan bisa mengurangi produksi sperma.

Beberapa gangguan menghasilkan kekosongan lengkap pada sperma di dalam semen (azoospermia). Termasuk gangguan serius pada testis dan penyumbatan atau kehilangan vasa deferentia, kehilangan seminal vesicles, dan penyumbatan pada kedua kantung ejaculator.

Kadangkala, semen, yang mengandung sperma, bergerak dalam perintah yang salah (ke dalam kantung sebagai ganti penis turun). Gangguan ini, disebut ejakulasi retrograde, lebih sering terjadi pada pria yang mempunyai diabetes atau mereka yang mengalami operasi panggul, seperti pengangkatan prostat. Kemandulan bisa terjadi.

DIAGNOSA

Dokter bertanya kepada pria tersebut mengenai riwayat kesehatan dan melakukan penelitian fisik untuk berusaha mengidentifikasi penyebab. Dokter memeriksa kelainan fisik, seperti testis yang tidak turun, dan tanda hormon atau gangguan genetik yang bisa menyebabkan kemandulan. Kadar hormon (termasuk testosteron) kemungkinan diukur di dalam darah.

Seringkali, semen diperiksa, prosedur penyaringan utama untuk kemandulan pria, diperlukan. Untuk prosedur ini, pria tersebut diminta untuk tidak ejakulasi untuk 2 sampai 3 hari sebelum analisa. Kemudian dia diminta untuk ejakulasi, biasanya dengan masturbasi, ke dalam gelas penampung bening, dianjurkan di dalam laboratorium. Untuk pria yang mengalami kesulitan menghasilkan contoh semen dengan cara ini, kondom khusus yang tidak mempunyai pelumas atau racun kimia untuk sperma bisa digunakan untuk menampung semen selama hubungan seks. Analisa didasarkan pada dua atau tiga contoh, diperoleh setidaknya 2 minggu terpisah, lebih masuk akal dibandingkan analisa yang didasarkan pada contoh tunggal.

Volume pada contoh semen diukur. Apakah warna dan kekentalan semen adalah normal dipastikan. Sperma tersebut diteliti di bawah mikroskop untuk memastikan apakah mereka tidak normal dalam bentuk, ukuran, gerakan, atau jumlah.

Jika contoh semen tidak normal, analisa kemungkinan diulangi karena contoh dari pria yang sama secara normal sangat bervariasi. Jika semen masih terlihat tidak normal, dokter berusaha untuk mengidentifikasi penyebabnya. Meskipun begitu, jumlah sperma yang sedikit bisa mengindikasi hanya terlalu sedikit waktu telah berlalu sejak ejakulasi atau hanya beberapa semen disimpan dalam tempat penampungan. Lebih lanjut, jumlah sperma yang sedikit tidak berarti bahwa kesuburan berkurang, dan jumlah sperma normal tidak menjamin kesuburan.

Tes pada fungsi dan kualitas sperma bisa dilakukan. Salah satu tes mendeteksi antibodi pada sperma. Yang lainnya memastikan apakah selaput sperma tetap utuh. Masih yang lainnya bisa memastikan kemampuan sperma untuk memperoleh informasi lebih terperinci mengenai produksi sperma dan fungsi testis.

PENGOBATAN

Clomiphene, obat yang digunakan untuk memicu (induce) ovulasi pada wanita, kemungkinan digunakan untuk usaha meningkatkan jumlah sperma pada pria. Meskipun begitu, clomiphene tidak meningkatkan kemampuan sperma untuk memindahkan atau mengurangi jumlah sperma yang tidak normal, dan tidak terbukti meningkatkan kesuburan.

Untuk pria yang memiliki jumlah sperma normal, pembuahan buatan bisa sedikit meningkatkan kesempatan pasangan mereka untuk hamil. Teknik ini menggunakan bagian pertama pada semen yang diejakulasi, sperma yang sangat kental. Teknik yang memilih hanya sperma aktif (sperma yang dicuci) sedikit lebih berhasil. Pada pembuahan vitro, seringkali sperma intracytoplasmic disuntikan (suntikan sperma tunggal ke dalam sel telur tunggal), dan ganete intrafallopian tube transfer (GIFT) lebih kompleks dan prosedurnya mahal. Mereka berhasil mengobati berbagai jenis kemandulan pria.

Untuk pria yang tidak menghasilkan sperma, menyuntikkan wanita tersebut dengan sperma dari pria lain (seorang donor) kemungkinan dipertimbangkan. Karena bahaya penyakit kelamin menular, termasuk infeksi HIV, contoh semen segar dari donor tidak boleh digunakan. Sebagai gantinya, contoh sperma yang dibekukan diperoleh dari bank sperma bersertifikat, yang telah menguji donor untuk penyakit kelamin menular.

Varicocele bisa diobati dengan cara operasi. Kadangkala peningkatan kesuburan sebagai hasilnya.

Pasangan pria yang memiliki masalah kesuburan kemungkinan diobati dengan gonadotropin manusia, untuk merangsang sel telur untuk matang dan bisa dilepaskan.